Profile

Biografi Singkat
Nurul Mubin  atau dikenal sebagai Putieh lahir di batang, Jawa Tengah, pada 12 April 1986. putieh adalah putra keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga yang tergolong biasa, bahkan gak ada sedikitpun pengaruh dalam komunitas Muslim Jawa Tengah. Kakek dari ayahnya adalah Mbah sokhemi, seorang yang dilahirka di dukuh klawen kec bawang kab bantang jawa Tengah, sementara kakek dari pihak ibu, mbah Mahyuni yang juga terlahir sama dengan kakek dari ayahnya, adalah imam pertama di salah satu musola yang ada di didukuh klawen. Ayah Putieh, K.Abu amaroh, terlibat dalam pemerintahan desa (kepala desa) tahun 1990-2006. Ibunya, Muzayanah, adalah putri imam pertama di salah satu musola yang ada di didukuh klawen. Selain Putieh, kedua abangnya Putieh juga mengenyam bangku perkuliahannya di Yogyakarta
Putieh sekarang masih kuliah di Universitas UIN Sunan kalijaga sejak 2 tahun kemaren dan berencana ingin melanjutkan studinya di Universitas Baghdad-Irak setelah Selesai masa studinya. 

2 komentar:

  1. Nurul Mubin, lahir di batang pada 12 April 1986. Madrasah ibtidaiyah nya di selesaikan pada MI salafiyah Klawen . Setamat dari Mi ia meneruskan ke MTs Sunan Kalijaga Bawag (sampai kelas Dua) kemudian menamatkan pendidikan MTs nya di MTs Mualimin-Mualimah Rembang. Dalam waktu bersamaan ia juga mondok di Pondok Pusantren Roudhotut Tolhibin yang di asuh oleh KH. Kholil Bisri kakak kandung dari KH. Mustofa Bisri (GUS MUS).
    Kemudian ia meneruskan Madrasah Aliyahnya di MA Mualimin-mualimah Rembang. Namun tidak diselesikan karena ia pindah dan menyelesaikan Aliyah di MA Sunan Kalijaga Bawang Kab. Batang. Setamat Aliyah, ia mendaftar di ISI Jogja dan UNY, Namun kedua-duanya tidak lulus dan ia memutuskan untuk bekerja selama 2 tahun. Setelah itu pada tahun 2009 ia kembali mendaftar kuliah di Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogjakarta dan akhirnya diterima di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah.
    Bakat kepemimpinannya sudah terlihat sejak duduk pada bangku Aliyah dengan menjadi ketua Osis dan aktif di gerakan Pramuka. Bakat kepemimpinannya semakin mapan ketika bergabung pada Korp Pemuda Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Setelah berproses selama dua tahun ia dipercaya sebagai ketua umum PMII Rayon Syahadat Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga. Disamping itu, ia juga aktif pada organisasi etnis Forum Silaturahmi Mahasiswa Batang (FORSIMBA). Tidak hanya diluar kampus. Namun ia juga aktif di lembaga intra kampus, ia dipercaya sebagai koordinator Devisi Intelektual Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F) dakwah. Dan sebelumnya ia juga sudah aktif pada Forum Komunikasi Nasional (FORKOMNAS) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
    Di tengah kesibukannya sebagai ketua umum PMII Rayon Syahadat Fakultas Dakwah dan sebagai aktivis beberapa organisasi, ia juga sedang merintis kembali hobi nya dalam dunia musik dengan mencari teman ngeband baru dan membentuk sebuah komunitas pncinta musik di tingkatan Fakultas yaitu Dakwah Music progresif Comunity (DMPC).
    Selain bakat kepemimpinan yang sudah terlihat, ia juga mempunyai jiwa seorang seniman. Hal tersebut terlihat dari beberapa karya lagu pop ciptaanya seperti, Dan Tidurlah, EPL, Bawahku Terbang, Bukan Harapan, dan Cahaya hati. Selain itu ia juga sudah merilis lagu-lagu gerakan diantaranya, Indonesia Raya, Pemuda, dan Sumpah Mahasiswa.
    Karir musiknya sudah mulai dirintisnya sejak dia duduk di bangku kelas II Aliah, semua itu diawali dengan tebentuknya band yang coba ia bangun dengan sahabat-sahabatnya di kampung, yang mereka beri nama band PATRAN (salah satu nama bukit yang sering kita daki sebelum berkecimpung lebih dalam dunia music), dari band itu mereka sudah mempunyai bebrapa lagu ciptaan sendiri yang sudah sempat di rekam, walaupun hasilnya jauh dari maxima,l tapi setidaknya itu sudah membutikan eksistensinya dalam dunia music.
    Dengan alasan yang tidak bisa ia paparkan, akhirnya band itu bubar dengan meninggalkan beberapa cerita kenangan yang tidak mungkin bisa dilupakan sepanjang hidup mereka, karana semangat musiknya yang teramat tinggi, semangat musik yang tinggi dan penuh rasa optimis membuat dia pantang menyerah menggeluti dunia musik, hingga akhirnya ditengah perjalananya ia mendapat simpati dari salah satu personil (voclis) “band metal” yang berada di kampug sebelah, yang pada waktu itu kebetulan orang yang simpati itu adalah salah satu teman kelas kakaknya di bangku SMAnya, dengan jembatan itu kita lebih mudah cepat akrab, yang akhirnya kita bersepakat untuk membuat band baru, dengan semangat baru dan komitmen yang coba kita bangun setinggi-tinginya akhirnya kita berhasil membuat band baru dengan merekrut temen-temen yang masih duduk di bangku sekolahan,band itu cikal bakal dari band yang menciptakan karya-karya yang sudah ditulis diatas dengan nama bandnya “Denzell’s”, dari situlah ia mulai mengadu nasib.

    BalasHapus